Hal itu diungkap Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf dalam sebuah acara di ruang Polibu Kantor Gubernur Sulteng pada Senin, 14 Oktober 2024.
Dalam paparannya, Dubes menerangkan bahwa hubungan dagang antara Indonesia dan Mesir selama ini terjalin dengan sangat baik. Didorong oleh dua faktor utama yakni kedekatan sejarah dan keagamaan.
"Mesir adalah negara di benua Afrika yang langsung mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia usai diproklamirkan Soekarno Hatta; Kedua, mayoritas penduduk Indonesia dan Mesir memeluk agama Islam sehingga hal ini mempercepat komunikasi bisnis antara pelaku usaha kedua negara," ungkap Lutfi.
Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti S. mengungkap total perdagangan kedua negara pada Januari-Agustus 2024 mencapai 1,09 miliar dolar AS dengan nilai ekspor Indonesia ke Mesir mencapai 975,8 juta dolar AS atau meningkat 10,94 persen dibandingkan nilai ekspor pada periode yang sama pada 2023 sebesar 879,6 juta dolar AS.
"Volume perdagangan Indonesia ke Mesir kian meningkat terutama sejak masa pandemi. Biji kopi robusta adalah komoditi yang paling laris manis dan sangat diminati sedangkan Indonesia banyak mengimpor kurma dari Mesir," paparnya.
Sementara itu, Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Rifki Rustam Arsyad juga menyampaikan banyaknya peluang kerjasama investasi antara Mesir dan Indonesia yang dapat didorong secara bersama-sama terutama di bidang perkebunan buah-buahan tropis dan produk perikanan dan hasil laut.
Rifki menyebut, KBRI Kairo bersama Kementerian Investasi RI (Indonesia Investment Promotion Center /IIPC) di Abu Dhabi berencana melakukan kegiatan promosi investasi di Kairo pada bulan November 2024 ini.
Dengan adanya pertemuan tersebut, potensi investasi yang ada di Sulawesi Tengah nantinya dapat dipromosikan dan dapat menarik minat investor Mesir untuk masuk ke Sulteng.
Pjs. Gubernur Sulteng melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto mengapresiasi kunjungan Dubes Lutfi Rauf guna mendekatkan hubungan bilateral dua negara dalam peta perdagangan global dan investasi.
"Pertemuan ini sangat tepat untuk menyampaikan potensi daerah Sulteng yang mana pasar Mesir telah siap menyerapnya," kata Rudi.
Dia memaparkan bahwa daerah Sulteng kaya akan berbagai komoditi potensial yang bisa dilirik Mesir, misalnya terdapat produk kelapa, kopi, karet, durian, kemiri, vanili, cengkeh, sarang walet, ikan beku, udang vaname, kepiting, kerang dan gas alam.
Dari beberapa komoditi ini, kopi dan kelapa mendapat prioritas untuk diekspor ke Mesir karena tarif biaya masuknya nol persen dan jelas dampaknya sangat menguntungkan Indonesia.
BERITA TERKAIT: