Insiden tersebut terjadi saat Trump bermain golf di lapangan pribadinya di West Palm Beach, Florida, Minggu sore (15/9) waktu setempat.
Agen Dinas Rahasia AS (FBI) menjelaskan bahwa mereka melihat seorang pria bersenjata senapan serbu jenis AK-47 bersembunyi di semak-semak dekat lapangan golf tersebut. Pria tersebut diduga berencana menyerang Trump dari jarak sekitar 365 hingga 457 meter.
Pria itu berusaha melarikan diri saat FBI memergokinya. Mereka pun memberi tembakan peringatan empat kali.
FBI menyebutkan insiden tersebut merupakan percobaan pembunuhan. Trump lolos dari insiden tersebut dan dinyataan aman.
Dikutip dari Reuters, Sheriff Palm Beach County Ric Bradshaw dalam konferensi pers mengungkapkan, Ketika melarikan diri, pria bersenjata itu menjatuhkan senapannya, dua ransel, dan barang-barang lainnya. Lalu kabur dengan mobil Nissan hitam. Seorang saksi, kata sheriff, melihat pria bersenjata itu dan berhasil mengambil foto mobil dan plat nomornya.
"Dinas Rahasia melakukan persis seperti yang seharusnya dilakukan," tambah Bradshaw.
Deputi sheriff di Martin County berhasil menangkap tersangka di I-95.
The New York Times dan Fox News mengidentifikasi tersangka sebagai Ryan Wesley Routh, 58 tahun, dari Hawaii.
Trump kemudian mengirim email ke beberapa kerabat dan para penggalangan dananya, mengatakan ia baik-baik saja.
"Ada suara tembakan di sekitar saya, tetapi sebelum rumor mulai menyebar tak terkendali, saya ingin Anda mendengar ini terlebih dahulu: SAYA AMAN DAN SEHAT!" tulis Trump.
Pada Juli lalu, Trump menjadi sasaran percobaan pembunuhan saat ia berada di di Pennsylvania. Telinganya terluka.
Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris telah diberi pengarahan tentang insiden tersebut dan merasa lega mengetahui bahwa ia aman.
"Kekerasan tidak memiliki tempat di Amerika," kata Harris dalam sebuah posting media sosial X.
BERITA TERKAIT: