Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Israel Bunuh Komandan Palestina di Tepi Barat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Kamis, 29 Agustus 2024, 16:23 WIB
Israel Bunuh Komandan Palestina di Tepi Barat
komandan militan Jihad Islam, Mohammed Jaber atau lebih dikenal Abu Shujaa/X
rmol news logo Operasi militer skala besar Israel di Tepi Barat diklaim berhasil membunuh seorang komandan militan Jihad Islam Palestina, Mohammed Jaber atau lebih dikenal Abu Shujaa.
HUT 79 RI

Militer Israel pada Kamis (29/8) mengumumkan keberhasilan mereka membunuh Abu Shujaa bersama empat militer lainnya dalam serangan di kamp pengungsi Nur Shams di pinggiran kota Tulkarem.

Dikatakan bahwa Abu Shujaa terkait dengan sejumlah serangan terhadap warga Israel, termasuk penembakan mematikan pada bulan Juni, dan berencana melakukan lebih banyak serangan lagi.

"Abu Shujaa adalah kepala jaringan teroris di Nur Shams. Selain itu, ia terlibat dalam melakukan sejumlah serangan teroris, termasuk serangan penembakan di mana seorang warga sipil Israel, Amnon Muchtar, dibunuh pada bulan Juni," kata militer Israel, seperti dimuat Associated Press. 

Israel mengatakan seorang militan lainnya ditangkap dalam operasi di Tulkarem, dan seorang anggota Polisi Perbatasan paramiliter Israel terluka ringan.

Jihad Islam mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa komandan tertinggi mereka telah tewas dalam serangan di Tepi Barat.

Israel melancarkan operasi skala besar di Tepi Barat pada Rabu malam (28/8). Hamas mengatakan 10 pejuangnya tewas di lokasi yang berbeda, dan Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan korban ke-11, tanpa mengatakan apakah ia seorang pejuang atau warga sipil.

Kekerasan telah meningkat di Tepi Barat sejak perang Israel-Hamas meletus 7 Oktober tahun lalu.

Nur Shams adalah salah satu dari beberapa kamp pengungsi yang dibangun di Timur Tengah yang berasal dari perang tahun 1948 yang terjadi saat pembentukan Israel, di mana sekitar 700.000 warga Palestina melarikan diri atau diusir dari wilayah yang sekarang menjadi Israel. 

Banyak kamp pengungsi di Tepi Barat yang telah berubah menjadi benteng militer.

Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah tahun 1967, dan Palestina menginginkan ketiga wilayah tersebut sebagai negara masa depan mereka.

Tiga juta warga Palestina di Tepi Barat hidup di bawah kekuasaan militer Israel yang tampaknya tidak terbatas, dengan Otoritas Palestina yang didukung Barat mengelola kota-kota. 

Lebih dari 500.000 pemukim Yahudi, yang memiliki kewarganegaraan Israel, tinggal di lebih dari 100 pemukiman di seluruh wilayah yang dianggap ilegal oleh sebagian besar masyarakat internasional.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA