Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan serangan intensif antara Hizbullah dan Israel telah berlangsung sejak akhir pekan lalu.
Oleh sebab itu, kata Judha, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Lebanon untuk memantau keselamatan WNI.
"Kemlu dan KBRI Beirut terus memonitor dari dekat situasi keamanan di Lebanon," ungkapnya dalam sebuah pernyataan pada Rabu (28/8).
Sejak ditingkatkannya status siaga di wilayah Lebanon menjadi Siaga Satu pada awal Agustus 2024, Pemerintah RI telah memulangkan 20 WNI ke Tanah Air secara bertahap, kata dia lebih lanjut.
Hingga saat ini, menurut catatan KBRI Beirut, terdapat 145 WNI yang masih bertahan dan belum menyatakan keinginan untuk dievakuasi.
Sebelas WNI di antaranya berada di wilayah selatan yang tersebar di beberapa wilayah Sheeba, Nabatieh, Naqoura, dan Tyre.
Selain terus memantau situasi dari dekat, Pemerintah RI juga terus mengimbau WNI yang memiliki rencana perjalanan ke wilayah Lebanon dan Israel untuk menunda perjalanannya dengan alasan keamanan hingga kondisi kembali normal.
Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, mereka dapat menghubungi Hotline KBRI Beirut dengan nomor +961 7 0817 310, KBRI Amman pada nomor +989 0 2466 8889, dan Direktorat PWNI dengan nomor +6281290070027.
BERITA TERKAIT: