Seperti dikutip
VOA News, Sabtu (10/8) Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memerintahkan para pejabatnya untuk membawa sekitar 15.400 warga yang terdampak ke ibukota, Pyongyang, guna mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Menurut Kantor Berita Pusat Korea (
KCNA), perintah ini disampaikan oleh Kim dalam kunjungan kerjanya selama dua hari ke kota Uiju, yang terkena dampak banjir terparah.
Kim menyatakan bahwa pemerintahnya akan membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga bulan untuk membangun kembali rumah-rumah dan menstabilkan daerah-daerah yang terkena banjir.
"Selama proses tersebut, sekitar 15.400 orang yang terdiri dari ibu-ibu, anak-anak, lansia, orang dewasa serta tentara yang mengalami disabilitas, akan dipindahkan ke berbagai fasilitas di Pyongyang," tulis
KCNA dalam laporannya.
Sebelumnya hujan lebat pada akhir Juli kemarin ini telah menyebabkan banjir parah di Korea Utara yang merusak lebih dari 4.100 rumah, sekitar 3.000 hektar lahan pertanian, serta sejumlah bangunan umum, jalan, dan rel kereta api di kota Sinuiju dan Uiju.
Meskipun demikian, Korea Utara belum memberikan informasi tentang jumlah korban jiwa akibat bencana ini.
Namun, Kim menyalahkan pejabat setempat atas kurangnya pencegahan bencana yang mengakibatkan korban yang tidak perlu terjadi.
Meskipun ada tawaran bantuan dari Rusia, China, hingga organisasi bantuan internasional lainnya, Korea Utara belum secara terbuka menerima dukungan tersebut.
Namun, kepala negara itu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada negara-negara asing dan organisasi internasional atas tawaran bantuan mereka. Meski begitu ia menekankan bahwa Korea Utara lebih memilih untuk mengatasi masalah ini sendiri, dan hanya akan meminta bantuan jika diperlukan di masa mendatang.
"(Kim) menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai negara asing dan organisasi internasional atas tawaran dukungan kemanusiaan mereka," tulis
KCNA mengutip pembicaraan Kim Jong Un.
"Apa yang kami anggap sebagai yang terbaik dalam semua bidang dan proses urusan negara adalah kepercayaan yang kuat kepada rakyat dan cara mengatasi masalah secara menyeluruh berdasarkan kemandirian," imbuhnya.
BERITA TERKAIT: