Hal tersebut disampaikan FBI kepada wartawan pada Senin (29/7). Tanpa menyebutkan tanggal, FBI mengatakan bahwa wawancara yang akan dilakukan dengan TRump adalah bagian dari proses penyelidikan biasa.
"Itu akan menjadi wawancara korban standar yang kami lakukan untuk korban kejahatan lainnya," kata kata Agen Khusus FBI Kevin Rojek, seperti dikutip dari
BBC, Rabu (31/7).
"Kami ingin mendapatkan perspektifnya tentang apa yang dia amati," ujarnya.
Meskipun telah meneliti banyak bukti, para penyelidik belum menentukan motif untuk menjelaskan mengapa Thomas Matthew Crooks, tersangka yang tewas, melepaskan tembakan pada tanggal 13 Juli dan melukai telinga Trump.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: