Maskapai penerbangan Lufthansa, Swiss International Air Lines, dan Eurowings pada Senin (29/7) mengatakan telah menutup sementara lima rute ke dan dari Beirut hingga 30 Juli mendatang atas alasan keamanan.
"Jadwal penerbangan dibatalkan sebagai bentuk kehati-hatian di tengah situasi keamanan yang meningkat di perbatasan," bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat
Telegraph.
Papan informasi penerbangan bandara Beirut dan situs web pelacakan penerbangan Flightradar24 menunjukkan Turkish Airlines juga membatalkan dua penerbangan pada hari Minggu malam (28/7).
SunExpress, anak perusahaan Turkish Airlines AJet, maskapai penerbangan Yunani Aegean Airlines, Ethiopian Air, dan MEA juga telah membatalkan penerbangan yang dijadwalkan mendarat di Beirut pada hari ini.
Bandara Internasional Beirut-Rafic Hariri adalah satu-satunya bandara di Lebanon. Bandara tersebut kerap menjadi sasaran perang saudara dan pertempuran sebelumnya dengan Israel pada tahun 2006.
Serangan roket yang menewaskan anak-anak dan remaja di dataran tinggi Golan, memicu kekhawatiran bahwa Israel dapat melakukan serangan balasan ke target Hizbullah di Lebanon.
Hizbullah membantah bertanggung jawab atas tewasnya belasan sipil di wilayah pendudukan Israel.
Baku tembak lintas batas antara Hizbullah dan Israel kembali intens sejak perang Gaza dimulai.
Konflik tersebut telah mengganggu penerbangan dan pengiriman di seluruh wilayah, termasuk selama serangan drone dan rudal timbal balik antara Israel dan Iran pada bulan April.
BERITA TERKAIT: