Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Filipina-Jepang Teken Pakta Pertahanan Penting, China Ketar-ketir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 08 Juli 2024, 15:48 WIB
Filipina-Jepang Teken Pakta Pertahanan Penting, China Ketar-ketir
Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa dan Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro berjabat tangan setelah menandatangani perjanjian RAA di Manila, Filipina, pada Senin 8 Juli 2024/Net
rmol news logo Di tengah ketegangan yang semakin meningkat di Laut China Selatan, Filipina mengambil langkah besar dengan menandatangani perjanjian militer penting dengan Jepang.

Menurut laporan Kantor Kepresidenan Filipina, Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara dan Menteri Luar Negeri Yoko Kamikawa telah datang menemui rekan mereka dari Filipina Gilberto Teodoro dan Enrique Manalo untuk menandatangani perjanjian akses timbal balik (RAA) di Manila pada Senin (8/7).

Dikatakan bahwa kerangka RAA telah disiapkan sejak November tahun lalu. Perjanjian tersebut akan memberikan kerangka hukum bagi Jepang dan Filipina untuk mengirim personel pertahanan ke wilayah masing-masing untuk pelatihan dan operasi lainnya.

"Ini memudahkan masuknya peralatan dan pasukan untuk pelatihan tempur dan tanggap bencana, sebagai pencapaian penting," ungkap Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa, seperti dimuat Reuters.

Kesepakatan tersebut merupakan yang pertama yang ditandatangani oleh Jepang di Asia.

Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro menyambut baik penandatanganan RAA sebagai peristiwa bersejarah.

“Ini merupakan tonggak sejarah lain dalam upaya kita bersama untuk memastikan tatanan internasional berbasis aturan,” ujarnya.

Pembicaraan para petinggi militer tersebut dilakukan di tengah meningkatnya konfrontasi di laut antara kapal China dan Filipina di Laut Cina Selatan.

Insiden yang paling serius terjadi pada tanggal 17 Juni ketika personel penjaga pantai China menggunakan pisau, tongkat dan kapak mengepung dan menaiki tiga kapal angkatan laut Filipina selama misi pasokan ke Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly.

Seorang pelaut Filipina kehilangan jempolnya dalam bentrokan tersebut.

Menurut analis geopolitik yang berbasis di Manila, Don McLain Gill, RAA penting bagi Filipina untuk meningkatkan interoperabilitas dengan mitra yang memiliki visi serupa.

“Ini juga akan meningkatkan kemitraan keamanan dan jaringan pusat dengan AS," ungkapnya.

Washington telah memperkuat jaringan aliansinya di kawasan Asia-Pasifik untuk melawan kekuatan dan pengaruh militer China yang semakin besar.

Para pemimpin dari Jepang, Filipina dan Amerika Serikat mengadakan pertemuan puncak trilateral pertama mereka pada bulan April yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan pertahanan.

Pertemuan ini diadakan setelah latihan militer empat arah yang melibatkan Australia di Laut Cina Selatan, yang membuat marah Beijing.

Filipina telah menjadi fokus utama upaya AS untuk membangun aliansi, karena posisinya di Laut Cina Selatan dan kedekatannya dengan Taiwan.

Dukungan Filipina akan sangat penting bagi Amerika jika terjadi konflik.

Jepang, yang khawatir terhadap kemungkinan perubahan kebijakan AS di wilayah tersebut di masa depan, juga berusaha memainkan peran yang lebih besar sebagai kekuatan independen.

Tokyo telah menandatangani perjanjian RAA serupa dengan Inggris dan Australia dalam beberapa tahun terakhir.

Filipina memiliki perjanjian serupa dengan Amerika Serikat dan Australia dan berencana untuk menjalin perjanjian dengan Perancis.

Jepang, yang menginvasi dan menduduki Filipina selama Perang Dunia II, merupakan penyedia bantuan pembangunan luar negeri terbesar bagi negara tersebut dan juga pemasok peralatan keamanan.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA