Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Israel Bebaskan Kepala Rumah Sakit Al Shifa Gaza

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 01 Juli 2024, 18:13 WIB
Israel Bebaskan Kepala Rumah Sakit Al Shifa Gaza
Direktur rumah sakit Al-Shifa Mohammed Abu Salmiya yang ditahan oleh pasukan Israel sejak November, disambut oleh kerabatnya setelah dibebaskan bersama tahanan lainnya, di rumah sakit Nasser di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, Senin, 1 Juli 2024/Net
rmol news logo Dinas Intelijen Israel Shin Bet dan Pasukan Pertahanan IDF membebaskan 50 tahanan Palestina, dengan satu di antaranya merupakan Direktur Rumah Sakit Al Shifa Muhammad Abu Salmiya.  

Mengutip Jerusalem Post pada Senin (1/7), Abu Salmiya telah ditahan sejak 23 November lalu, dan pembebasannya dilakukan setelah 7 bulan bertahan di penjara Israel.  

Abu Salmiya dianggap membantu operasi Hamas di Rumah Sakit Al Shifa, sebab saat diinterogasi dia memberikan jawaban-jawaban yang cukup mencurigakan.  

Abu Salmiya menjalani tiga sidang di pengadilan, yang terakhir diumumkan pada Desember 2023. Tetapi tidak pernah ada bukti nyata yang secara terbuka menunjukkan bahwa Abu Salmiya terlibat langsung dalam hal ini. 

Sumber hukum dan keamanan Israel hanya mengatakan bahwa kasus Abu Salmiya memakan waktu lama karena perang yang sedang berlangsung dan jumlah tahanan yang besar. 

Lebih lanjut, tidak pernah ada penjelasan spesifik mengapa dakwaan terhadap Abu Samiya tidak dapat diajukan setelah beberapa bulan. 

Israel belum merilis jumlah tahanan, namun dengan menambahkan pengumuman penangkapan, kemungkinan lebih dari 4.000 warga Gaza telah ditahan.  

Sekembalinya ke Gaza, Abu Salmiya menceritakan bagaimana kesulitannya selama berada di penjara Israel. 

"Situasi di penjara sangat tragis dan sangat sulit, dan harus ada pernyataan tegas dari pihak perlawanan dan masyarakat Arab untuk pembebasan para tahanan,” tegasnya. 

Pemerintah, Shin Bet, dan IDF telah membebaskan beberapa ratus tahanan Gaza secara berkala selama berbulan-bulan, umumnya tanpa pemberitahuan dan dilakukan pada tengah malam. 

Proses ini mempermalukan para menteri pemerintah yang beraliran kanan ekstrem sehingga mereka menyalahkan Shin Bet, meskipun pemerintah dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mempunyai wewenang atas Shin Bet. 

Netanyahu mengeluarkan pernyataan bahwa dia tidak tahu siapa yang dibebaskan dan juga menyalahkan pembebasan tahanan pada Pengadilan Tinggi, yang juga terikat oleh undang-undang Knesset. 

Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga mengatakan bahwa dia tidak mengetahui tahanan mana yang akan dibebaskan. Padahal ini juga merupakan kewenangannya untuk mengetahuinya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA