Pejabat pemadam kebakaran setempat Kim Jin-young mengatakan tim penyelamat telah menyisir lokasi kebakaran dan memindahkan jenazah korban.
Kim sebelumnya mengatakan sebagian besar orang yang hilang adalah warga negara asing termasuk warga China.
"Sinyal ponsel orang hilang terlacak hingga ke lantai dua pabrik," ungkapnya, seperti dimuat
Associated Press. Berdasarkan penuturan seorang saksi, Kim menyebut kebakaran terjadi setelah baterai meledak saat para pekerja sedang memeriksa dan mengemasnya. Tetapi penyebab pasti insiden mematikan itu masih diselidiki.
Kim menduga mereka yang ditemukan tewas kemungkinan besar gagal melarikan diri melalui tangga menuju tanah. Pihaknya juga akan menyelidiki apakah sistem pemadam kebakaran berfungsi.
"Total ada 102 orang yang bekerja di pabrik tersebut sebelum kebakaran terjadi," ujar Kim.
Merespon kebakaran tersebut, Presiden Yoon Suk-yeol memerintahkan para pejabat untuk mengerahkan semua personel dan peralatan yang tersedia untuk mencari korban selamat.
Pihak berwenang di Hwaseong mengirimkan serangkaian peringatan kepada warga untuk memperingatkan mereka agar tetap berada di dalam rumah.
“Asap banyak akibat kebakaran pabrik. Harap perhatikan keselamatan, seperti tidak keluar rumah," demikian bunyi peringatan yang dikirim melalui pesan teks.
Korea Selatan adalah produsen utama baterai, termasuk yang digunakan pada kendaraan listrik.
Pembuat baterainya memasok pembuat kendaraan listrik di seluruh dunia, termasuk Tesla.
Korea Selatan juga merupakan salah satu produsen semikonduktor kelas atas terbesar di dunia, dan pemerintahnya telah banyak berinvestasi pada teknologi-teknologi penting termasuk layar dan baterai.
BERITA TERKAIT: