Seorang warga yang bekerja di pom bensin dekat lokasi tembakan bernama Joe Abdo mengaku mendengar 15 hingga 20 tembakan.
"Kami berlari ke sini untuk melihat apa yang terjadi dan tiba-tiba, tentara mencegah kami mendekat,” ujarnya, seperti dimuat
Associated Press.
Seorang pejabat keamanan Lebanon dan dua pejabat kehakiman yang mengetahui kasus tersebut mengatakan bahwa pelakunya tunggal dan identitasnya masih belum diketahui.
Tetapi pria itu diduga berasal dari Kota Majdal Anjar di perbatasan timur Lebanon dekat Suriah.
"Militer menggerebek Majdal Anjar dan Suweiri di dekatnya. Namun tidak menemukan pria bersenjata lain atau bukti kemungkinan adanya sel ekstremis," ungkap pejabat anonim tersebut.
Belum ada motif yang jelas mengenai serangan itu. Media Lebanon mempublikasikan foto-foto yang menunjukkan pelaku berlumuran darah mengenakan rompi hitam dengan tulisan “ISIS” dalam bahasa Arab dan inisial bahasa Inggris “I” dan “S".
Pelaku berhasil diamankan setelah ditembak di bagian perut dan kaki. Saat ini dia dibawa ke rumah sakit militer di Beirut.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seorang penjaga keamanan kedutaan terluka dalam serangan itu.
“Sehubungan dengan privasinya, kami tidak bisa mengatakan lebih banyak, tapi kami berharap dia pulih sepenuhnya,” kata juru bicara tersebut.
Militer Lebanon mengatakan pihaknya mengerahkan pasukan di sekitar kedutaan dan sekitarnya.
Pada tahun 1983, serangan bom mematikan di Kedutaan Besar AS di Beirut menewaskan 63 orang. Para pejabat AS menyalahkan serangan itu pada kelompok militan Lebanon, Hizbullah.
Setelah serangan itu, kedutaan dipindahkan dari pusat kota Beirut ke pinggiran kota Kristen Aukar, di utara ibu kota.
Serangan bom lainnya terjadi di lokasi baru pada 20 September 1984.
Pada bulan September 2023, pasukan keamanan Lebanon menahan seorang pria Lebanon yang melepaskan tembakan ke arah Kedutaan Besar AS. Tidak ada korban jiwa dalam serangan itu.
Pada bulan Oktober 2023, ratusan pengunjuk rasa bentrok dengan pasukan keamanan Lebanon dalam demonstrasi di dekat Kedutaan Besar AS untuk mendukung rakyat Gaza dan kelompok militan Hamas dalam perangnya dengan Israel.
BERITA TERKAIT: