Berdasarkan pantauan
Kantor Berita Politik RMOL massa mulai bubar tepat pada pukul 10.00 WIB.
Seruan aksi pembubaran itu dipimpin langsung oleh panitia aksi All Eyes on Rafah, dengan meminta massa membubarkan diri secara tertib dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Karena izin kita cuma sampai pukul 10.00 WIB, kita harus bubar dengan tertib dan buang semua sampah yang ada di sekitar. Kita jaga kebersihannya,” kata panitia aksi.
Terpantau, para demonstran dan panitia secara rapi memasukkan sampah ke dalam plastik.
Sebelum bubar, para demonstran juga telah melakukan doa bersama untuk para pengungsi di Jalur Gaza yang baru-baru ini menghadapi kebrutalan serangan Israel, dan menyerukan kemerdekaan Palestina.
“Free free Palestine!” teriak para demonstran.
Salah satu demonstran bahkan menyalakan flare saat memeriahkan aksi damai tersebut, sambil memegang spanduk bertuliskan “Stop genocide in Gaza”.
Aksi ini sendiri dilakukan untuk mengecam serangan Israel atas kota Rafah, yang menjadi satu-satunya tempat berlindung warga Gaza. Dalam berita yang beredar di media sosial, militer Israel bahkan diketahui melakukan pembakaran dan kekerasan terhadap anak-anak dan bayi yang membuat berbagai negara marah.
BERITA TERKAIT: