Hal tersebut dikatakan Amorim setelah Presiden Brasil, Lula da Silva menarik Dubes Frederico Mayer dari Tel Aviv pada Februari lalu, karena presiden Brazil itu dijadikan persona non grata oleh pemerintah Israel.
“Saya kira duta besar tidak akan kembali ke Tel Aviv setelah menjadi sasaran penghinaan pribadi yang menghina Brasil Mereka ingin mempermalukan negara kami,” kata Amorim, dikutip surat kabar O Globo, Sabtu (25/5).
Sebelumnya, Lula meminta Dubes Meyer untuk kembali ke negaranya karena keperluan konsultasi, setelah ia dipanggil oleh pihak Kementerian Luar Negeri Israel terkait pernyataan Lula.
Masalah tersebut bermula pada(18/2) lalu, ketika Lula menyebut kejahatan Israel di Jalur Gaza setara dengan apa yang dilakukan Hitler terhadap orang-orang Yahudi atau disebut dengan peristiwa Holocaust.
"Apa yang terjadi di Jalur Gaza dengan rakyat Palestina pernah terjadi di masa lalu. Faktanya itu memang mirip dengan ketika Hitler memutuskan untuk membunuh orang-orang Yahudi,” kata Lula pada pertemuan puncak Uni Afrika di Addis Ababa, Ethiopia.
Pada hari yang sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam pernyataan presiden Brasil tersebut dan segera memanggil Dubes Meyer untuk diberi teguran keras.
BERITA TERKAIT: