Masjid bernama Yeni itu terakhir kali digunakan pada awal tahun 1920-an, sebelum perang antara Yunani dan Turki menyebabkan pertukaran populasi yang mengurangi populasi Muslim di kota tersebut.
Pada Rabu pagi (10/4), sekitar 100 orang berbondong-bondong datang untuk melaksanakan salat Idulfitri di masjid bersejarah tersebut.
“Kami beruntung masjid in dibuka kembali untuk kami,” kata Ismael Bedredin, pensiunan pembuat furnitur berusia 66 tahun, seperti dimuat
Al-Arabiya.Seorang mahasiswa ekonomi Turki berusia 23 tahun, bernama Ali mengaku bangga bisa berkesempatan salat di tempat bersejarah.
“Saya sudah tinggal di Thessaloniki selama empat tahun dan ini pertama kalinya saya diberi kesempatan untuk shalat bersama keluarga Muslim saya,” ujarnya.
Pelaksanaan salat Idulfitri di Masjid Yeni dijaga dengan pengawasan ketat dari kepolisian Yunani.
Masjid Yeni, dibangun pada tahun 1902 oleh arsitek Italia Vitaliano Poselli, pada saat itu digunakan oleh Donme, orang Yahudi yang secara lahiriah telah masuk Islam.
Bangunan dua lantai ini sempat digunakan pada tahun 1922 untuk menampung pengungsi Perang Yunani-Turki. Ini kemudian menjadi museum arkeologi dan galeri kota.
Yunani adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen Ortodoks, dan tempat ibadah Muslim sebagian besar berada di Thrace, sebuah wilayah di timur laut dekat perbatasan Yunani-Turki.
Di Athena, jumlah umat Islam tidak seberapa sejak Perang Yunani-Turki, namun jumlah mereka meningkat selama krisis pengungsi tahun 2015.
Masjid baru resmi pertama di Athena dibuka pada November 2020, membutuhkan waktu lebih dari satu dekade untuk menyelesaikannya setelah mendapat tentangan keras dari Gereja Ortodoks, serta dari kelompok nasionalis.
BERITA TERKAIT: