Menteri Keuangan Vladimir Regueiro mengatakan kenaikan itu terlambat satu bulan dari target awal karena insiden serangan siber.
"Harga bahan bakar 500 persen lebih tinggi mulai berlaku pada hari Jumat, 1 Maret," ungkap Regueiro, seperti dimuat
AFP pada Kamis (29/2).
Pemerintah Kuba telah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar lima kali lipat sejak awal Februari lalu untuk mengurangi defisit anggaran negara.
Harga satu liter bensin reguler akan naik dari 25 peso menjadi 132 peso, sedangkan harga bensin premium akan melonjak dari 30 menjadi 156 peso.
Namun, harga untuk sektor angkutan umum akan tetap sama, dan kenaikan harga gas alam masih tertunda.
Pihak berwenang juga memerintahkan wisatawan membayar bahan bakar dalam mata uang asing.
Negara berpenduduk 11 juta jiwa ini mengalami krisis ekonomi terburuk sejak runtuhnya blok Soviet pada tahun 1990an akibat pandemi virus corona, pengetatan sanksi AS dalam beberapa tahun terakhir, dan kelemahan struktural dalam perekonomian.
Menurut perkiraan resmi, perekonomian Kuba menyusut dua persen pada tahun 2023, sementara inflasi mencapai 30 persen.
Terdapat kekurangan bahan bakar dan kebutuhan pokok lainnya yang kronis, dan pemerintah mensubsidi hampir semua barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat Kuba.
BERITA TERKAIT: