Langkah tersebut diambil Kremlin setelah negara itu telah mengurangi ekspor minyak dan bahan bakarnya sebesar 500 ribu barel per hari pada kuartal pertama tahun ini.
Mengutip
Reuters, Rabu (28/2), pemerintah Rusia berdalih bahwa keputusan tersebut diambil untuk menjaga stabilitas harga di pasar domestik, di tengah tingginya permintaan konsumen.
"Untuk mengimbangi permintaan produk minyak bumi yang berlebihan, perlu diambil langkah-langkah untuk membantu menstabilkan harga di pasar domestik," kata Wakil Perdana Menteri Alexander Novak dalam proposalnya.
Saat ini harga bensin tengah menjadi hal yang sensitif bagi masyarakat Rusia, terlebih negara Beruang Merah itu akan mengadakan pemilihan presiden pada 15-17 Maret 2024 mendatang.
Di samping itu, produksi minyak dalam negeri juga dilaporkan sedang terganggu akibat serangan pesawat tanpa awak Ukraina di beberapa kilang Rusia.
Kedua negara itu diketahui terus menargetkan infrastruktur energi dengan serangannya, yang dilakukan sebagai upaya untuk mengganggu jalur pasokan dan logistik serta melemahkan lawan mereka.
BERITA TERKAIT: