Lewat video yang diterbitkan oleh kantornya pada Minggu (26/11), Netanyahu mengatakan telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Dalam percakapan keduanya, Netanyahu menyampaikan perpanjangan gencatan senjata akan diterima dengan imbalan pembebasan 10 sandera untuk setiap hari tambahan jeda tersebut.
Dia menekankan bahwa setelah jeda, Israel akan melanjutkan operasi militernya dengan tujuan akhir melenyapkan kelompok Palestina, Hamas, dan memastikan semua sandera yang tersisa dikembalikan.
Jeda kemanusiaan selama empat hari yang dimediasi oleh Qatar, Mesir dan AS mulai berlaku pada Jumat (24/11), menghentikan sementara serangan Israel di Jalur Gaza.
Dalam dua hari pertama jeda, Hamas dan Israel menukar 41 warga Israel dan warga asing dengan 78 warga Palestina di penjara-penjara Israel.
Berdasarkan perjanjian tersebut, para sandera dan tahanan akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.
Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Sejak itu, Israel telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita. Sementara serangan Hamas dilaporkan telah memakan 1.200 orang di Israel.
BERITA TERKAIT: