Paltel, penyedia layanan telekomunikasi di wilayah tersebut, mengonfirmasi bahwa beberapa layanan telah kembali beroperasi. Meski begitu, keberlanjutan pemulihan ini masih bergantung pada penyediaan bahan bakar yang cukup.
“Keberlangsungan layanan bergantung pada penyediaan bahan bakar dalam jumlah yang cukup secara teratur,” katanya, seperti dikutip
Anadolu Agency, Sabtu (18/11).
Operator jaringan seluler di Gaza, Ooredoo Palestine juga melaporkan kembalinya sebagian layanan telekomunikasi setelah masuknya bahan bakar.
Menteri Komunikasi dan Informatika Palestina, Ishaq Sidr, menjelaskan bahwa izin masuknya bahan bakar ke Gaza merupakan respons terhadap permohonan internasional.
"Saat ini, kami melihat sebagian pemulihan layanan setelah pengiriman bahan bakar dari UNRWA. Namun, perlu diingat bahwa keberlanjutan layanan ini sangat tergantung pada pasokan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan jaringan," kata Sidr.
Blokade Israel sejauh ini telah menyebabkan putusnya pasokan bahan bakar, listrik, hingga air, serta membuat pasokan bantuan lainnya sulit masuk ke Gaza.
BERITA TERKAIT: