Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan bahwa pria yang tidak disebutkan namanya itu telah mengumpulkan dana dan membocorkan rahasia militer ke Ukraina.
"Pelaku mengumpulkan dan mengirimkan informasi tentang situs tertentu dengan mengacu pada koordinat geografis kepada perwakilan militer Ukraina," bunyi laporan tersebut, seperti dimuat
The Star.
Krimea yang diakui secara internasional sebagai bagian Ukraina, secara defacto berada di bawah kendali Rusia sejak 2014 lalu.
Setelah kudeta Februari 2014, Krimea dan Sevastopol mengadakan referendum, di mana 96,7 persen warga Krimea dan 95,6 persen pemilih Sevastopol memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani kesepakatan reunifikasi pada 18 Maret 2014, yang diratifikasi Dewan Federasi (majelis tinggi parlemen Rusia) pada 21 Maret 2014.
Terlepas dari hasil referendum yang meyakinkan, Kyiv menolak untuk mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia.
BERITA TERKAIT: