Data dari Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa Bangsa (UNICEF) menunjukkan sebanyak 7,6 juta anak di seluruh Ethiopia putus sekolah karena berbagai faktor, mulai dari bencana alam hingga kondisi keamanan.
Sementara itu, total 8.552 atau 20 persen sekolah di Ethiopia dilaporkan rusak sebagian atau parah.
“Data klaster pendidikan menunjukkan bahwa 7,6 juta anak masih tidak bersekolah karena berbagai guncangan dan bahaya di seluruh Ethiopia. Konflik yang sedang berlangsung di Amhara, Oromia, dan wilayah lain telah meningkatkan angka putus sekolah secara drastis,” kata laporan UNICEF, seperti dikutip
Xinhua, Minggu (22/10).
Laporan ini memperingatkan bahwa semakin lama anak-anak tidak bersekolah, semakin kecil kemungkinan mereka untuk kembali ke pendidikan formal.
UNICEF juga memperingatkan bahwa kelompok pendidikan masih menjadi salah satu kelompok yang paling kekurangan dana, dengan dana yang ada saat ini hanya memungkinkan cakupan 22 persen, yang hanya mencakup 851.000 anak, dibandingkan dengan rencana tanggap kemanusiaan untuk Ethiopia.
Klaster pendidikan ini menargetkan 3,8 juta anak, yang berarti hanya 30 persen dari anak-anak yang membutuhkan berdasarkan perhitungan dan perencanaan tahun 2023.
BERITA TERKAIT: