Dalam pernyataannya, kepala Divisi Kejahatan Khusus dan Kontra Terorisme dari Layanan Penuntutan Mahkota (CPS), Nick Price mengatakan bahwa lima terdakwa itu dikenai dakwaan berkonspirasi dalam mengumpulkan informasi dengan tujuan merugikan dan membahayakan keselamatan negara.
“CPS telah mengesahkan tuduhan konspirasi untuk melakukan spionase terhadap tiga pria dan dua wanita yang diduga menjadi mata-mata Rusia," kata Nick dalam pernyataannya.
Seperti dimuat
Anadolu Agency, Jumat (22/9), terdakwa bernama Orlin Roussev (45 tahun), Bizer Dzhambazov (41 tahun), Katrin Ivanova (31 tahun), Ivan Stoyanov (31 tahun), dan Vanya Gaberova (29 tahun) melakukan aksinya antara 30 Agustus 2020 hingga 8 Februari 2023.
Tuduhan tersebut berasal dari penyelidikan Komando Kontra Terorisme Kepolisian Metropolitan dengan proses pidana terhadap para tersangka yang saat ini yang tengah berlangsung.
Para terdakwa dijadwalkan akan kembali hadir pada 26 September mendatang di Pengadilan Westminster Magistrates, Inggris.
Saat ini, CPS mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menahan diri agar tidak melaporkan, berkomentar, atau berbagi informasi online yang dapat merugikan proses hukum.
BERITA TERKAIT: