Mengutip kantor berita
WAM, Sabtu (2/9), tindakan ini merupakan hasil kerja sama antara kantor koordinasi bantuan UEA dan tim kemanusiaan UEA, dengan komitmen untuk terus melanjutkan peran perintisnya dalam misi kemanusiaan.
"UEA memilih untuk berfokus pada rehabilitasi sekolah dan peningkatan lingkungan belajar di Amdjarass, dengan tujuan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi siswa di wilayah tersebut," tulis WAM dalam laporannya.
Tim kemanusiaan UEA terdiri dari berbagai organisasi, termasuk Bulan Sabit Merah Emirat (ERC), Yayasan Amal dan Kemanusiaan Zayed Bin Sultan Al Nahyan, Yayasan Khalifa Bin Zayed Al Nahyan, dan Kantor Koordinasi Bantuan UEA.
Tim tersebut dikabarkan telah melaksanakan kunjungan lapangan ekstensif ke tiga sekolah sebelum memulai proses rehabilitasi tersebut, dan bertemu dengan pejabat Republik Chad di Amdjarass untuk mengetahui kebutuhan dasar yang mereka perlukan.
"Sekolah-sekolah tersebut akan ditingkatkan dengan fasilitas dan fasilitas baru yang akan meningkatkan kualitas lingkungan belajar," ujar Perwakilan ERC, Saif Al Afari, seraya menambahkan bahwa kunjungan lapangan akan terus berlanjut hingga pekerjaan pemeliharaan selesai.
Abu Dhabi, yang merupakan negara kaya minyak dan gas bumi itu memilih Republik Chad untuk tujuan kemanusiaannya, karena negara itu saat ini diketahui memiliki banyak pengungsi, sebagian besar anak-anak yang mengungsikan diri dari Sudan.
Badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) sendiri memproyeksikan bahwa jumlah pengungsi yang berlindung dari Sudan ke Chad mencapai 90 ribu orang. Dari jumlah tersebut, hampir 90 persen yang tiba untuk berlindung ke Chad merupakan perempuan dan anak-anak.
BERITA TERKAIT: