Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (1/9), Komite Solidaritas Korea bersama Masyarakat Dunia dari Pyongyang menilai latihan itu sebagai tindakan provokatif karena ditujukan untuk mengancam kedaulatan Korea Utara.
Mereka menyoroti latihan Ulji Freedom Shield yang agresif karena AS melibatkan formasi pembom strategis nuklir B-1B dalam latihan bersama di langit di atas Laut Timur dan Barat Korea pada Rabu (30/8).
Apa yang dilakukan AS dan Korea Selatan sangat jelas membuktikan bahwa mereka berusaha memulai perang nuklir dengan Korea Utara.
"Ketegangan di semenanjung Korea mencapai ambang perang karena latihan perang agresif yang dilakukan oleh AS dan gangster militer Korea Selatan," tegas pernyataan tersebut.
Melihat ancaman di depan mata, kata Komite, Korea Utara merespons dengan menggelar latihan militer serupa sebagai bentuk ketegasan Pyongyang dalam menghadapi manuver yang diciptakan Washington dan Seoul.
"Hal ini menunjukkan tekad kuat kami, mengirimkan pesan yang jelas kepada musuh bawah kami (Korea Utara) memiliki kemampuan pembalasan yang sama kuat," tambahnya.
Komite Solidaritas Korea dengan Masyarakat Dunia menekankan bahwa kini semakin jelas siapa yang memperburuk situasi di Semenanjung Korea dan siapa yang berjuang untuk stabilitas dan keamanan kawasan mereka.
BERITA TERKAIT: