Komisaris ECOWAS, Abdel-Fatau Musah pada Kamis (24/8) mengatakan bahwa keputusan junta sama sekali tidak dapat diterima.
Dia merujuk pada bagaimana Mali dan Burkina Faso hingga kini masih jatuh di bawah kekuasaan militer. ECOWAS, disebut Musah tidak akan pernah membiarkan efek domino tersebut terus berlanjut.
"Kami tidak akan terlibat dalam tawar-menawar yang berkepanjangan dan berlarut-larut dengan para perwira militer ini. Kami pernah menuruti apa yang junta Mali dan Burkina Faso inginkan, tapi hingga kini tidak ada hasilnya," tegas Musah, seperti dimuat
African News.
Terkait rencana intervensi, Musah menekankan bahwa ECOWAS tidak mendiskusikan rencana militer dengan mitra eksternal mana pun dan semua rencana mereka didasarkan pada sumber daya negara-negara anggota.
"Meskipun demikian, jelas bahwa kedua belah pihak masih berjauhan dan risiko konflik tinggi,” jelasnya.
Penyataan Musah muncul hanya beberapa hari setelah delegasi ECOWAS bertemu dengan pemimpin rezim militer Niger, Jenderal Abdourahmane Tchiani, untuk pertama kalinya sejak tentara yang memberontak menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum pada bulan Juli.
Awal bulan ini, ECOWAS mengatakan 11 dari 15 negara anggotanya telah setuju untuk melakukan intervensi militer jika perundingan tidak berhasil.
Mereka juga telah menjatuhkan sanksi terhadap Niger untuk menekan junta agar segera mengembalikan pemerintahan demokratis Presiden Bazoem yang saat ini masih menjadi tahanan rumah.
BERITA TERKAIT: