Prancis melalui juru bicaranya, Olivier Veran, mengaku masih tidak yakin dengan laporan kematian tersebut.
“Kami belum mengetahui penyebab kecelakaan ini. Kami mempunyai keraguan yang beralasan,” ujar Veran dalam siaran televisi
France 2.
Jubir Prancis itu ikut mendukung asumsi Presiden AS, Joe Biden, yang menyoroti adanya kemungkinan campur tangan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam kecelakaan Prigozhin.
Menurut Veran, Prigozhin adalah orang yang pernah dibayar Putin, sehingga apa yang dilakukan olehnya tidak lepas dari apa yang diinginkan pesuruhnya.
"Apa yang dilakukannya (Prigozhin) tidak lepas dari kebijakan Putin yang memberinya tanggung jawab untuk melakukan pelanggaran sebagai pimpinan Wagner, kata Veran.
Lebih lanjut, Veran juga menilai sosok Prigozin dan tentara Wagnernya sebagai sumber kekacauan dan kekerasan berbasis militer di berbagai negara.
“Prigozhin meninggalkan kuburan massal. Dia meninggalkan kekacauan di sebagian besar dunia, saya memikirkan Afrika, Ukraina, dan Rusia sendiri," tegasnya.
Prigozhin masuk dalam daftar 10 penumpang jet pribadi Embraer yang jatuh di kawasan Tver. Pesawat itu jatuh setelah lepas landas dari Bandara Sheremetyevo di Moskow, dengan tujuan St. Petersburg.
Kabar kematian Prigozhin muncul dua bulan setelah upaya pemberontakan Wagner di Rusia yang gagal karena gencatan senjata yang ditengahi oleh Belarusia.
BERITA TERKAIT: