Kolonel Ukraina Oleksandr Saruba bahkan membuat lelucon yang menyebut bahwa Rusia dan Barat berlomba-lomba dalam memberikan senjata mereka untuk Ukraina.
"Rusia bersaing dengan negara-negara Barat untuk memasok senjata ke Ukraina,” kata Saruba, seperti dikutip dari
The Defense Post pada Selasa (15/8).
Jerman Deutsche Welle melaporkan, lebih dari 800 sistem artileri Rusia, kendaraan lapis baja, dan persenjataan lainnya berhasil dikuasai oleh pasukan Ukraina sejak perang meletus Februari tahun lalu.
Senjata yang berhasil disita beberapa tengah diperbaiki dan dirombak ulang agar bisa digunakan Ukraina kembali di medan perang.
"Persenjataan Rusia yang berhasil dimodernisasi oleh Ukraina yakni Tank T-72, peluncur roket Grad, rudal Uragan, dan howitzer 2A65 Msta-B," ungkap laporan tersebut.
Kendati demikian, menurut analis militer Michael Kofman, tidak semua senjata yang berhasil diambil dapat berguna bagi Ukraina. Sebab, beberapa di antara peralatan militer tersebut memiliki suku cadang yang tidak tersedia.
Senjata yang tidak dapat diperbaiki akan dianalisis Ukraina untuk mengetahui dari mana asal komponennya. Jika terdapat keterlibatan negara lain, maka hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk menuntut mereka.
BERITA TERKAIT: