Kekhawatiran itu disampaikan Dmitry Medvedev, wakil sekretaris Dewan Keamanan Rusia saat mengomentari hari pertama pertemuan puncak aliansi pimpinan AS di Lithuania, di mana sejumlah negara menjanjikan lebih banyak persenjataan dan dukungan keuangan.
Menulis di Telegram pada Selasa malam (11/7), Medvedev mengatakan bantuan itu tidak akan menghalangi Rusia untuk mencapai tujuannya di Ukraina.
“Barat yang benar-benar gila tidak dapat menemukan hal lain. Nyatanya, ini jalan buntu. Perang Dunia Ketiga semakin dekat,” tulis Medvedev, seperti dikutip dari
Al Arabiya, Rabu (12/7).
“Apa artinya semua ini bagi kita? Semuanya jelas. Operasi militer khusus akan berlanjut dengan tujuan yang sama," katanya.
Dalam pernyataannya, Medvedev juga mengomentari rencana pengiriman munisi tandan oleh AS ke Ukraina yang disebutnya sebagai senjata yang tidak manusiawi.
AS mengumumkan akan memasok Kyiv dengan munisi tandan yang biasanya melepaskan sejumlah besar bom kecil di wilayah yang luas dan dilarang oleh lebih dari 100 negara, termasuk sekutu Washington.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa Moskow akan terpaksa menggunakan senjata serupa jika Amerika Serikat tetap memasok amunisi terlarang itu ke Ukraina.
BERITA TERKAIT: