Data ini dihimpun berdasarkan statistik terbaru dari Institut Kesehatan Global Barcelona (ISGlobal). Data diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine dan dikutip
Al Arabiya Selasa (11/7).
Data menunjukkan 61.672 kematian akibat panas antara 30 Mei hingga 4 September 2022. Perempuan dua kali lebih mungkin meninggal akibat gelombang panas dibandingkan laki-laki.
Dengan data tersebut, para ahli memperingatkan bahwa gelombang panas pada akhir dekade ini kemungkinan bisa menelan 68 ribu kematian dini. Bahkan diproyeksikan sebanyak hampir 100 ribu kematian bisa tercatat akibat gelombang panas pada 2040.
Untuk itu perlu langkah-langkah yang lebih efektif untuk memerangi ancaman kenaikan suhu yang meningkat.
Studi ISGlobal dilakukan bekerja sama dengan Institut Kesehatan Nasional Prancis (Inserm). Studi ini menyelidiki data suhu dan kematian dari 2015 hingga 2022, mencakup 823 wilayah di 35 negara Eropa dengan populasi gabungan lebih dari 543 juta.
Menurut badan pengamatan Bumi Uni Eropa, Copernicus, Eropa mengalami rekor musim panas terpanas untuk tahun kedua berturut-turut pada tahun 2022.
BERITA TERKAIT: