Jurubicara Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara menyebut AS kerap melakukan tindakan militer provokatif dengan menerbangkan drone di atas wilayah udara Korea Utara.
Tindakan tersebut merupakan pelanggaran batas udara yang menjadi ancaman keamanan yang mengkhawatirkan bagi Pyongyang.
Untuk itu, Korea Utara memperingatkan AS agar berhenti melakukan provokasi semacam itu. Karena jika diteruskan, Pyongyang tidak akan ragu menembak jatuh drone mata-mata milik Washington.
"Tidak ada jaminan bahwa kecelakaan mengejutkan seperti jatuhnya pesawat pengintai strategis Angkatan Udara AS tidak akan terjadi," kata jurubicara tersebut, seperti dikutip
KCNA, Senin (10/7).
Pernyataan tersebut merujuk pada insiden-insiden sebelumnya, di mana mereka berhasil menembak jatuh atau mencegat pesawat mata-mata AS di perbatasan Korea Selatan dan lepas pantai sekitar.
Konfrontasi AS dinilai Pyongyang membawa semenanjung Korea lebih dekat ke konflik nuklir.
Tahun ini, latihan militer bersama Korea Selatan dengan AS melibatkan sebuah kapal selam rudal jelajah bertenaga nuklir yang berlabuh di Busan bulan lalu. Itu merupakan kapal selam nuklir pertama yang dikerahkan ke Semenanjung Korea sejak 1981.
Langkah AS, dicurigai sebagai bagian dari rencana untuk meningkatkan penyebaran aset strategis Amerika di Korea Selatan yang ditujukan untuk melawan Korea Utara.
BERITA TERKAIT: