Protes pada Sabtu (8/7) merupakan aksi ke-27 yang dilakukan sejak agenda reformasi diumumkan pada Januari. Aksi ini diperkirakan melibatkan 150 ribu orang.
Sejarawan Yuval Noah Harari ikut berorasi dalam demonstrasi tersebut.
"Jika pemerintah Netanyahu tidak berhenti, ia akan segera mengetahui apa yang terjadi ketika kita marah," tegasnya memperingatkan, seperti dikutip
The National.
Menanggapi sekitar 100 demonstran yang memblokir jalan raya utama, polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan massa.
Pemerintah membenarkan reformasi peradilan, yang ditujukan untuk meningkatkan kontrol politisi atas pengadilan, sebagai tindakan yang diperlukan untuk memastikan keseimbangan kekuasaan yang lebih baik.
Namun para pengunjuk rasa dan kritikus berpendapat bahwa perombakan yudisial yang diusulkan mengancam sistem
check and balances negara dan memusatkan kekuasaan di tangan Netanyahu dan sekutunya.
Sempat melemah, aksi unjuk rasa kembali hidup ketika kepala polisi Tel Aviv, Ami Eshed mengundurkan diri karena menolak kekerasan terhadap demonstran.
BERITA TERKAIT: