Pada Sabtu (8/7), kematiannya diperingati oleh seluruh masyarakat DPRK, yang mengenang kekuatan dan keberanian seorang Presiden Kim II Sung (1912-1994).
Peringatan ini mengingatkan akan perjuangannya heroik, yang telah mengukir sejarah baru dalam perjuangan kemerdekaan dalam menghadapi penjajah dan penindasan dengan keberanian dan visinya yang tak tergoyahkan.
Kim Il Sung, seorang pemimpin yang luar biasa, meluncurkan perang gerilya sebagai taktik utama dalam melawan pendudukan militer Jepang yang berlangsung dari tahun 1905 hingga 1945.
Dalam sejarah perjuangan manusia, belum pernah ada perang gerilya yang berhasil mengalahkan angkatan bersenjata reguler. Namun, Kim Il Sung mengubah pandangan tersebut dengan menciptakan model perang gerilya yang menggemparkan dunia.
Dalam perjuangannya melawan Jepang, Kim Il Sung mengorganisir Tentara Revolusioner Rakyat Korea pada 1932 dan memperjuangkan perang gerilya sebagai bentuk utama perjuangan bersenjata, tanpa mengharapkan dukungan dan bantuan dari negara lain.
Ia disebut telah menggabungkan kebijaksanaan militer yang cemerlang dengan taktik gerilya yang terampil, sehingga mampu menghancurkan upaya Jepang untuk menghancurkan gerilyawan Korea
Setelah berhasil membebaskan Korea dari penjajahan Jepang pad 1945, Kim Il Sung tidak berhenti di situ.
Ketika perang pecah di Semenanjung Korea pada 1950, Kim Il Sung kembali memimpin perlawanan melawan pasukan imperialis yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Meskipun DPRK hanya memiliki angkatan bersenjata yang terbatas, namun mereka berhasil kembali mempertahankan kemerdekaannya dan bahkan mengalahkan pasukan yang jauh lebih besar dan lebih kuat.
Kemenangan rakyat Korea pada perang Korea (1950-1953) ini menciptakan keajaiban dalam sejarah perang modern. Amerika Serikat, yang dianggap sebagai tidak terkalahkan di dunia, harus menanggung malu, karena mengalami kekalahan dari negara kecil yang baru merdeka, yang muncul sebagai pemenang yang heroik.
Kim Il Sung, dengan kebijaksanaan militer yang cerdas dengan kepemimpinannya yang tidak tertandingi telah memimpin semua operasi dan pertempuran di garis depan.
Perjuangan dan keberhasilannya itu telah meninggalkan warisan penting bagi rakyat Korea dan menjadi sumber inspirasi bagi bangsa-bangsa yang berjuang melawan penjajahan dan imperialisme hingga kini,
Untuk itu, peringatan kematian Kim II Sung telah menjadi salah satu momen yang berarti bagi rakyat DPRK untuk menghormati pemimpin mereka yang telah mengukir sejarah dengan keberanian atas dedikasinya yang tidak tergoyahkan kepada negaranya.
BERITA TERKAIT: