Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jerman dan Ukraina Dorong Perpanjangan Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Selasa, 04 Juli 2023, 12:38 WIB
Jerman dan Ukraina Dorong Perpanjangan Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam
Ilustrasi/Net
rmol news logo Menjelang berakhirnya kesepakatan ekspor biji-bijian di Laut Hitam, Jerman dan Ukraina mengeluarkan seruan bersama untuk memperpanjang kesepakatan tersebut.

Melalui panggilan telepon pada Senin (3/7), Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerukan agar perjanjian biji-bijian di bawah perlindungan PBB itu dapat diperpanjang melewati 17 Juli, tanggal kesepakatan itu berakhir.

"Kesepakatan yang ditengahi PBB setahun lalu dan beberapa kali diperbarui sejak saat itu, telah banyak membantu memperbaiki situasi pangan global,” kata jurubicara kanselir, Steffen Hebestreit yang mengutip pembicaraan kedua pemimpin itu.

Seperti dimuat Al Arabiya, Selasa (4/7), seruan itu dilontarkan di tengah kekhawatiran bahwa Rusia akan angkat kaki dari perjanjian tersebut, setelah negara itu berulang kali mengancam akan keluar dari perjanjian mereka.

Di bawah kesepakatan itu, ekspor makanan dan pupuk Rusia akan dikecualikan dari sanksi Barat, namun Moskow mengklaim bahwa kesepakatan tersebut tidak benar-benar ditegakkan PBB.

"Barat masih menghalangi kemajuan untuk menghubungkan kembali Bank Pertanian Rusia ke sistem perbankan SWIFT. Apa yang kami lihat sekarang tidak memberi kami alasan untuk setuju mempertahankan status quo dalam kesepakatan itu,"  kata utusan Rusia untuk PBB, Gennady Gatilov, dalam pernyataannya menanggapi Perpanjangan itu.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu, pelabuhan Laut Hitam negara itu telah diblokir oleh kapal perang, yang membuat Kyiv kesulitan mengekspor produknya. Namun setelah mencapai kesepakatan, biji-bijian, Kyiv telah diperbolehkan melewati Laut Hitam oleh Rusia.

Sebagai salah satu negara produsen biji-bijian terbesar di dunia, kesepakatan itu disebut telah membantu menenangkan krisis pangan global yang dipicu oleh konflik Rusia-Ukraina, dengan sekitar 32,4 juta ton sejauh ini telah diekspor berdasarkan perjanjian tersebut.

Untuk itu, Jerman dan Ukraina menyerukan perpanjangan kesepakatan itu kembali, yang akan berakhir pada pertengahan Juli ini.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA