Kecelakaan tersebut terjadi pada Jumat (30/6), setelah sebuah truk kehilangan kendali dan menabrak beberapa kendaraan, seperti minibus, mobil, hingga ojek, dan pejalan kaki di persimpangan jalan yang ramai. Insiden ini juga merusak kios di sisi jalan raya.
"Sebanyak 52 orang termasuk 31 pria, 18 wanita dan dua anak telah tewas dalam insiden tersebut," kata Gubernur Kericho, Erick Mutai, seperti dimuat
Gulf Times, Minggu (2/7).
Pada awalnya pihak berwenang menyebut korban jiwa mencapai 48 orang denagn 32 orang lainnya terluka. Namun angka kematian terus bertambah.
Stasiun televisi Kenya,
Citizen TV, melaporkan sopir truk telah meninggal dunia, namun hal tersebut masih belum dapat dikonfirmasi.
Menteri Transportasi, Kipchumba Murkomen, yang mengunjungi lokasi kecelakaan di persimpangan Londiani, menyampaikan belasungkawa yang terdalam. Ia mengumumkan langkah-langkah keselamatan baru yang akan diterapkan menyusul tragedi mengerikan dan menyakitkan itu.
"Investigasi telah diluncurkan untuk mengetahui penyebab kecelakaan ini, tetapi kami mengimbau pengemudi untuk berhati-hati dan mengikuti aturan," katanya kepada wartawan.
Akibat insiden mematikan itu, kata "Londiani" pun menjadi trending di Twitter, dengan banyak orang yang mengunggah gambar lilin yang diletakkan di sebelah nama persimpangan tersebut.
BERITA TERKAIT: