Hal itu diungkap oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Jerusalem Post pada Sabtu (1/7).
Menurut Blinken, proposal yang diajukan AS telah diterima oleh UNESCO, dan ia sangat berterimakasih atas hal tersebut.
"UNESCO menerima proposal kami, yang akan memungkinkan AS mengambil langkah formal berikutnya untuk sepenuhnya bergabung kembali dengan organisasi tersebut," ungkapnya.
Di masa pemerintahan Presiden Donald Trump, AS keluar dari keanggotaan UNESCO dan membuat organisasi itu kehilangan seperlima sumber pendanaannya.
Undang-undang AS saat itu melarang Washington mendanai badan-badan PBB yang telah mengakui Palestina sebagai anggota penuh.
Bersama dengan AS, Israel juga menarik diri dari UNESCO.
Setelah berganti pemimpin, Departemen Luar Negeri AS dalam suratnya tertanggal 8 Juni 2023 menyatakan ingin bergabung kembali dengan UNESCO bulan depan.
AS juga berjanji untuk membayar tunggakan pendanaan yang seharusnya ia bayar selama lima tahun masa vakumnya, sebesar 619 juta dolar AS atau Rp 9,3 triliun.
UNESCO merupakan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan yang didirikan PBB pasca Perang Dunia Kedua untuk melindungi warisan budaya bersama umat manusia.
BERITA TERKAIT: