Mengutip
The Week pada Kamis (29/6), Prigozhin dalam memimpin pemberontakan bersenjata sempat menuntut agar Gerasimov menyerahkan tiga tas nuklir Rusia kepadanya. Kendali tiga tas penting itu dikabarkan memang dimiliki Gerasimov.
Namun, sampai saat ini, Jenderal Gerasimov belum terlihat di depan publik. Termasuk saat Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan penghargaan kepada Angkatan Darat atas peran mereka dalam mencegah perang saudara.
Sementara itu, Surovikin, yang menjabat sebagai wakil komandan operasi militer Rusia di Ukraina juga tak terlihat hingga saat ini.
Menurut laporan
New York Times, Surovikin dikabarkan mengetahui tentang rencana pemberontakan Prigozhin dan mendukungnya secara diam-diam.
Meskipun Pemerintah Rusia belum memberikan tanggapan terkait laporan mengenai keterlibatan Surovikin, namun menurut sumber
The Moscow Times, Surovikin telah ditangkap.
"Situasinya tidak baik baginya. Bagi otoritas, saya tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut," kata salah satu sumber anonim tersebut.
Kabar penangkapan itu dikuatkan oleh saluran komunikasi yang dijalankan oleh mantan petugas pers Kementerian Pertahanan Rusia, Rybar, yang mengklaim Kremlin telah mulai mengambil tindakan tegas kepada militernya.
"Otoritas sedang berupaya untuk membersihkan personel militer yang diduga menunjukkan kurangnya ketegasan dalam menindak pemberontakan tersebut," kata Rybar.
Pemberontakan bersenjata oleh perusahaan militer swasta Wagner yang sempat mengguncang negara itu menjadi salah satu alasan Rusia mulai melakukan pembersihan besar-besaran di dalam Angkatan Bersenjatanya.
BERITA TERKAIT: