Rumor tersebut, yang berkembang belakangan ini, diklarifikasi oleh OPEC dalam sebuah pernyataan. Disebutkan bahwa pihaknya belum memberikan status keanggotaan baru kepada Guyana.
"Kami tidak mengundang Guyana bergabung dalam OPEC," ungkap organisasi minyak tersebut, seperti dikutip dari
Xinhua pada Rabu (28/6).
Kendati demikian, OPEC juga memuji Guyana sebagai negara produsen minyak yang cukup potensial.
"Guyana adalah pemain baru di pasar minyak internasional dengan potensi yang signifikan," ungkap OPEC.
Sebuah laporan yang dirilis The Wall Street Journal pada Senin (26/6) menyebut OPEC telah menambah anggota baru, dengan Guyana kerap dilibatkan dalam acara-acara mereka dalam beberapa bulan terakhir.
Terkait hal tersebut, OPEC membenarkan bahwa mereka telah mengundang Menteri Sumber Daya Alam Guyana, Vickram Bharrat, untuk menghadiri Seminar Internasional OPEC ke-8 yang akan diselenggarakan di Wina pada 5-6 Juli mendatang.
Ladang minyak Guyana di Amerika Selatan merupakan salah satu area minyak terbesar sepanjang dekade dengan ditemukannya cadangan minyak mencapai 11 miliar barel.
Kekayaan minyak Guyana bahkan telah membuat raksasa migas AS, Exxon Mobil (NYSE: XOM), juga tergiur dan mengembangkan produksi di lepas pantai Guyana sehingga menjadikan Exxon menjadi pemain terbesar di sana.
BERITA TERKAIT: