Seorang petani sekaligus peternak domba di Somerton dekat Tamworth, Laurie Chaffey, mengeluhkan sulitnya mengendalikan babi liar di propertinya meskipun mereka sudah melakukan upaya pemusnahan.
"Kami merasa tidak bisa mengatasinya," ungkapnya.
Peternak di utara NSW melaporkan banyak kasus anak domba yang terbunuh oleh babi liar. Beberapa video yang beredar menunjukkan babi liar itu memakan pakan di dekat kandang hewan ternak.
Chaffey mengungkapkan bahwa sekitar 30 babi liar sejauh ini telah ditangkap atau dibunuh setiap minggu di wilayahnya.
"Kadang-kadang jumlahnya lebih banyak, kadang-kadang lebih sedikit, namun mereka berkembang biak dengan cepat karena cuaca yang baik," ungkapnya kepada
AAP.
Peternak di NSW mendesak pemerintah NSW untuk memberikan lebih banyak sumber daya guna mengatasi ledakan populasi babi liar yang disebut sebagai krisis.
Mengutip
The Epoch Times, Senin (26/6), Presiden Asosiasi Peternak Babi NSW, Xavier Martin, menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi selama beberapa tahun telah menyebabkan populasi babi liar berkembang biak menjadi jutaan, yang telah memicu kerugian sebesar jutaan dolar.
Menurutnya, rata-rata, setiap malam, peternakan telah kehilangan sekitar setengah hektar panen akibat serangan babi liar terparah yang belum pernah terjadu sebelumnya. Meskipun pemusnahan telah dilakukan sekitar 80 persen lebih banyak daripada tahun sebelumnya.
"Dari Western Riverina hingga Central West dan hingga Northern Tablelands, kami mendengar dari anggota kami bahwa mereka belum pernah menghadapi masalah babi separah ini sebelumnya," kata Martin.
"Jelas bahwa jumlah babi liar semakin tak terkendali, dan kami membutuhkan peningkatan sumber daya yang signifikan dan berkelanjutan bagi semua pihak terkait untuk mengatasi masalah ini selamanya," tambahnya.
Peternak di NSW menyuarakan agar program pemberantasan babi liar yang didanai pemerintah, yang akan berakhir pada 30 Juni 2023 dapat kembali diperpanjang.
BERITA TERKAIT: