Hal itu disampaikan Presiden Vladimir Putin dalam pidatonya kepada lulusan baru akademi militer pada Rabu (21/6). Ia menekankan pentingnya "tiga serangkai" kekuatan nuklir Rusia yang dapat diluncurkan dari darat, laut, atau udara.
“Tugas terpenting di sini adalah pengembangan triad nuklir, yang merupakan jaminan utama keamanan militer Rusia dan stabilitas global,” kata Putin, seperti dikutip dari
Reuters.
Rudal berbahan bakar cair RS-28 Sarmat – dijuluki Setan 2 oleh analis Barat – pertama kali diumumkan oleh Putin pada tahun 2018 dan seharusnya telah dikerahkan tahun lalu. Nampaknya, Putin tidak ingin lagi menunda.
"Peluncur Sarmat pertama akan ditempatkan dalam tugas tempur dalam waktu dekat,” lanjut Putin.
Rudal Sarmat baru dirancang untuk melakukan serangan nuklir pada target ribuan rudal jauhnya di Amerika Serikat atau Eropa. Tetapi penyebarannya berjalan lebih lambat dari yang direncanakan, seperti yang dikatakan Rusia pada April 2022 bahwa itu akan dilakukan pada musim gugur tahun itu.
Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia saat itu, mengatakan pada waktu itu bahwa rudal akan dikerahkan dengan satu unit di wilayah Krasnoyarsk Siberia, sekitar 3.000 km timur Moskow.
Rogozin mengatakan mereka akan ditempatkan di situs yang sama dan di silo yang sama dengan rudal Voyevoda era Soviet yang mereka gantikan, memuji "senjata super" baru sebagai peristiwa bersejarah yang akan menjamin keamanan anak dan cucu Rusia untuk masa depan. 30-40 tahun mendatang.
BERITA TERKAIT: