Hal itu diketahui setelah Duta Besar RI Lutfi Rauf yang didampingi Atase Perdagangan RI M. Syahran Bhakti S melakukan kunjungan ke pergudangan Fayomei for Import & Export di Kota Fashn, Provinsi Bani Suef, Mesir, pada Sabtu (17/6).
Kedatangan Dubes rauf disambut hangat oleh Direktur Fayoumei Mahmoud Taha Fayoumei, Manager Marketing Mustofa dan Akuntan Fayomei for Import & Export Yahya.
Dalam pertemuan, Mahmoud mengaku bisnis impor barang yang digelutinya selama hampir dua dekade terakhir terus meningkat hingga kini. Ia mengimpor beragam produk makanan olahan dari berbagai negara utama yaitu Indonesia, Thailand dan Vietnam.
"Pertama kali mengimpor dari luar negeri pada tahun 2004 dengan hanya dua kontainer, tahun 2022 mencapai 400 kontainer," kata Mahmoud.
Dari Indonesia, Mahmoud mengimpor sejumlah produk makanan halal ikan sarden dan tuna kaleng yang diproduksi CV Pasific Harvest Banyuwangi, bubuk kakao dari PT Internasional Niaga Globalindo Jakarta, kelapa parut dari PT Royal Coconut Manado dan shortening dari PT Asian Agro (Apical Group).
Fayomel juga disebut Mahmoud telah menjadi agen resmi Afia International Co untuk Provinsi Bani Suef dan Provinsi Elmenia yang mengimpor minyak sawit refined palm oil dari Indonesia, ungkapnya.
Selain mengimpor, Mahmoud juga mengekspor kembali produk tuna kaleng dan sarden kaleng Indonesia ke beberapa negara tetangga Mesir.
Duta Besar RI Lutfi Rauf menyambut positif kegiatan impor produk halal Indonesia. Untuk itu ia memastikan bahwa pihak KBRI Kairo berupaya menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan.
"Salah satunya dengan mengaktifkan skema imbal dagang atau counter trade antar pelaku usaha kedua negara atau bisa juga dengan membantu para importir Mesir mencarikan pasar untuk produk ekspornya sehingga tercipta bargaining position yang baik," kata Dubes.
Atase Perdagangan RI, M. Syahran Bhakti S menekankan populasi Mesir yang mencapai 110 juta jiwa adalah pasar yang besar bagi produk perikanan dan hasil laut Indonesia.
Syahran berharap kerjasama business to business antara pelaku usaha Indonesia dan Mesir dapat diperluas melalui keikutsertaan pada pameran dagang produk makanan dan industri yang diselenggarakan secara berkala di Mesir.
Menurut data Badan Statistik Mesir (Capmas) Periode Januari-Februari 2023, ekspor produk perikanan Indonesia ke Mesir mencapai 1,63 juta dolar AS (Rp 24,4 miliar) atau naik 600 persen dari periode yang sama tahun lalu hanya sebesar 233 ribu dolar AS (Rp 3,4 miliar).
Untuk produk cocoa butter mencapai 1,46 juta dolar AS (Rp 21 miliar) atau naik sebesar 3084 persen bila dibandingkan dengan nilai ekspor periode yang sama tahun 2022 sebesar 46 ribu dolar AS (Rp 689 juta)
Adapun bubuk kakao ekspornya tahun 2023 mencapai 964 ribu dolar AS (Rp 14,4 miliar) dan produk minyak sawit dan turunannya mencapai 80 juta dolar AS (Rp 1,1 triliun).
BERITA TERKAIT: