Hal itu diungkap Menteri Luar Negeri Dominika Roberto Alvarez dalam sebuah postingan di Twitter pada Jumat (16/6).
Alvarez mengatakan pihaknya belum membahas, menyetujui, atau bahkan memberikan otorisasi apa pun untuk pendirian kantor tersebut.
"Pembangunan kantor Kanada di wilayah kami untuk mengkoordinasikan dukungan bagi Kepolisian Nasional Haiti, kami tidak menyetujuinya," tegasnya, seperti dimuat
Reuters. Pernyataan Alvarez dikeluarkan sehari setelah Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengumumkan rencana untuk mendirikan kantor tersebut musim panas ini.
Jolly berusaha mengoordinasikan operasi bantuan untuk polisi Haiti yang sedang melawan geng-geng bersenjata melalui sebuah pangkalan di Dominika.
Hubungan Republik Dominika dengan Haiti cukup tegang sejak kekerasan geng meningkat di Port-au-Prince tahun lalu.
Merespon hal tersebut, pemerintah Dominika memutuskan untuk meningkatkan keamanan perbatasan dan mendeportasi puluhan ribu orang yang melarikan diri dari krisis di Haiti.
Oktober lalu, Perdana Menteri Haiti Ariel Henry meminta bantuan internasional untuk membantu polisi melawan geng-geng kuat yang sekarang menguasai sebagian besar negara itu.
Amerika Serikat mendorong Kanada untuk mengambil peran utama dalam bantuan tersebut, namun harus tetap waspada dengan kepemimpinan Henry.
BERITA TERKAIT: