Mengutip
The Defense Post pada Kamis (15/6), Vietnam disebut akan memesan tiga hingga lima Brahmos dengan harga masing-masing 125 juta dolar AS atau Rp 1,8 triliun dan jika ditotal mencapai sekitar 625 juta dolar AS atau Rp 9,3 triliun.
Jika disetujui, lembar kesepakatan akan ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Vietnam Phan Van Giang selama kunjungannya ke New Delhi pada 19 Juni mendatang.
"Vietnam mungkin akan menandatangani pembelian Brahmos dalam beberapa hari mendatang," ungkap laporan tersebut.
Pabrikan Brahmos Aerospace yang meluncurkan produk rudal Brahmos adalah perusahaan patungan antara Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India dan NPO Mashinostroyeniya Rusia.
Rudal jelajah BrahMos dapat diluncurkan dari kapal, pesawat, kapal selam, atau di darat. Rudal ini memiliki kecepatan tertinggi sekitar 3.400 kilometer per jam, dan mampu membawa hulu ledak seberat 200 hingga 300 kilogram.
Rudal Brahmost telah beroperasi di militer India sejak 2005.
Sementara itu, Filipina menjadi negara Asia Tenggara pertama yang membeli tiga Brahmos pada tahun 2021.
Dengan harga sekitar 362 juta dolar AS atau Rp 5,4 triliun, Brahmos digunakan Manila untuk meningkatkan kemampuan antikapalnya.
BERITA TERKAIT: