Tersangka itu ditangkap pada Jumat (26/5), di kota Sfax. Pihak berwenang Tunisia meyakini bahwa ia telah merencanakan serangan-serangan itu dengan berkoordinasi bersama pihak asing di luar negaranya.
"Dia yang diyakini pengikut ISIS telah muncul di hadapan pengadilan kontraterorisme yang menahannya," kata Juru Bicara Garda Nasional Houcem Eddine Jebabli, seperti dimuat
New Arab, Sabtu (27/5).
Sejak serangan tembak yang terjadi di Sinagoge dan menewaskan lima orang umat Yahudi pada 9 Mei lalu, langkah-langkah keamanan di negara Afrika Utara itu semakin ditingkatkan.
Tunisia terus mengalami peningkatan tajam dalam militansi Islam setelah protes Musim Semi Arab baru-baru ini yang menggulingkan penguasa lama, Zine El Abidine Ben Ali, pada 2011.
Namun, pihak berwenang mengklaim telah membuat kemajuan signifikan dalam memerangi terorisme dalam beberapa tahun terakhir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: