Dukungan EMF untuk presiden petahana Turkiye terungkap dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Istanbul.
Mengacu pada kembalinya fungsi Aya Sofya sebagai tempat ibadah umat Islam, para pejabat forum meminta masyarakat Turkiye untuk memilih Erdogan, yang mereka sebut bukan hanya Presiden Turkiye tetapi juga "the leader of the Ummah" atau "Pemimpin Umat".
"Kembalinya masjid Aya Sofya kepada umat Islam adalah simbol kemenangan dan masa depan, prestasi bangsa Turki,” kata EMF dalam pernyataan resmi untuk memuji langkah pemerintah Erdogan untuk mengembalikan Aya Sofya, yang awalnya berfungsi sebagai gereja, lalu menjadi museum, dan kembali menjadi masjid.
Presiden EMF, Abdul-Vahed Niyazov, juga menekankan, "Masjid Agung Aya Sofya adalah simbol keberadaan umat Islam di Eropa."
Niyazov mengatakan bahwa ada 170 juta Muslim tinggal di benua Eropa.
"Itulah mengapa nasib Turkiye penting bagi kami. Itulah mengapa kami sekarang berada di depan Aya Sofya," katanya.
Dalam pernyataan yang dirilis sebelum acara tersebut, EMF juga meminta sesama Muslim dari Republik Turkiye untuk memilih Erdogan, yang dianggap sebagai pemimpin umat global modern.
"Minggu ini, 28 Mei, rakyat Turkiye akan membuat pilihan terakhir mereka: Siapa yang akan menjadi pemimpin bangsa dan kepala negara di tahun-tahun mendatang," kata pernyataan itu.
Turkiye menyelenggarakan pemilihan umum pada 14 Mei 2023, yang disebut-sebut sebagai pemilihan paling menantang. Petahana dihadapkan kepada saingannya yang diperkirakan dapat merebut kekuasaan yang sudah dibangun selama dua dekade.
Pada putaran pertama ternyata tidak ada kandidat yang berhasil mengumpulkan suara yang cukup untuk melampaui ambang batas 50 persen sehingga putaran kedua harus dilakukan. Ini meleset dari prediksi berbagai jajak pendapat yang menyebut saingan utama Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, bakal menyingkirkannya.
Hasil putaran pertama menunjukkan Erdogan mengumpulkan 49 persen suara, Kemal Kilicdaroglu dengan 44 persen dan Sinan Ogan mendapatkan 5 persen.
Minggu ini, Sinan Ogan yang kalah di putaran pertama memilih mendukung Erdogan, meningkatkan tantangan bagi Kilicdaroglu.
BERITA TERKAIT: