Kejadian tersebut mencatat sejarah sebagai kali pertama Lira menembus level 30 terhadap dolar, sementara dolar tercatat naik 0,17 persen terhadap mata uang Turkiye dari sesi sebelumnya.
Lira Turkiye sendiri diketahui telah mengalami penurunan mencapai 37 persen terhadap patokan AS selama setahun terakhir ini. Penurunan itu dipicu oleh upaya keras para pembuat kebijakan moneter dalam mengatasi inflasi dua digit dengan terus meningkatkan suku bunga.
Inflasi di Turkiye tercatat hampir menembus 65 persen, yaitu 64,8 persen pada Desember, dari 62 persen pada November 2023. Meski demikian, angka itu masih menunjukkan perbaikan dibandingkan bulan sebelumnya, namun tetap menjadi tantangan besar.
Dalam lima tahun terakhir, Lira telah kehilangan lebih dari 80 persen nilai terhadap dolar, yang telah menyebabkan dampak signifikan pada biaya impor dan utang luar negeri, serta merosotnya daya beli masyarakat Turkiye.
Inflasi Turkiye sempat mencapai puncaknya pada Oktober 2022 dengan angka 85,5 persen.
Menanggapi krisis tersebut, sebuah tim keuangan baru telah ditunjuk pada bulan Juni tahun lalu. Namun di bawah kepemimpinan gubernur baru, Hafize Gaye Erkan, bank sentral Turkiye telah melakukan perubahan tajam dengan menaikkan suku bunga acuan dari 8,5 persen menjadi 42,5 persen.
BERITA TERKAIT: