Kunjungan tersebut merupakan yang pertama bagi Menlu Slovenia, sejak kunjungan terakhir yang dilakukan tahun 2006, atau 17 tahun lalu.
Sesampainya di Indonesia, Menlu Fajon melangsungkan pembicaraan bilateral dengan Menlu Retno untuk mendiskusikan berbagai hal.
Dalam konferensi pers bersama Menlu Slovenia, Retno mengungkap sejumlah isu bilateral yang dibahas, di antaranya ialah tentang kerja sama ekonomi.
"Kami sepakat untuk mempercepat penyelesaian negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia," kata Menlu RI.
Dikatakan Retno, kedua negara juga sepakat untuk memperluas kerja sama pendidikan dengan kolaborasi antara institusi akademik dan pemberian beasiswa.
Selain membahas isu bilateral, keduanya juga membicarakan beberapa masalah regional dan global. Indonesia dan Slovenia disebut Retno memiliki visi yang sama tentang kawasan Indo Pasifik.
"Kedua negara memiliki cita-cita yang sama untuk mewujudkan kawasan Indo Pasifik sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang stabil dan damai," kata Retno.
Oleh karenanya, Menlu RI akan mengundang Menlu Slovenia untuk berpartisipasi dalam forum infrastruktur Indo Pasifik ASEAN pada bulan September mendatang.
Sementara itu, Menlu Tajon mengaku senang bisa berdiskusi secara langsung dengan Menlu RI.
"Betapa senangnya saya berada di sini, (diskusi) hari ini sangat menginspirasi, sangat informatif, dan diskusi yang sangat terbuka dengan menteri," ujarnya.
Terkait dengan kelanjutan kerja sama ekonomi, Tajon berharap segera bertemu dengan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Arsjad Rasjid, yang dijadwalkan Kamis (25/5).
BERITA TERKAIT: