Perdana Menteri Slovenia, Robert Golob pada Minggu (6/8), mengatakan bencana banjir telah mempengaruhi dua pertiga wilayah, sejak muncul Jumat lalu (4/8).
"Banjir ini merupakan bencana alam terbesar dalam sejarah Slovenia," ujarnya, seperti dimuat
VOA.
Hingga hari ini, kata Golob, tercatat empat kematian akibat banjir dan tanah longsor di Slovenia.
"Tiga tewas pada Jumat (4/8) dan satu orang lagi ditemukan tewas di ibu kota, Ljubljana pada Sabtu (5/8)," ungkapnya.
Kerugian akibat musibah tersebut diperkirakan Golob mencapai 550 juta euro atau Rp 7 triliun.
"Infrastruktur jalan dan energi sangat terpukul, serta ratusan rumah dan bangunan lainnya," papar Golob.
Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan seluruh wilayah terendam air, tempat berkemah di luar ruangan hancur, mobil terjebak dalam lumpur dan mainan anak-anak berdesakan di pagar.
Lusinan jembatan juga telah runtuh, dan pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak pergi ke mana-mana sampai peringatan lebih lanjut.
BERITA TERKAIT: