Seorang mantan programmer IT, biasa dipanggil Kakrurt, bekerja sama dengan Angkatan Darat Ukraina untuk mengubah drone komersial empat rotor menjadi semacam bahan peledak yang mampu terbang secara terarah.
Kakrurt mengatakan drone komersial yang mereka beli dengan harga 300 dolar AS atau Rp 4,4 juta, dapat dimodifikasi sebagai senjata militer hanya dengan penambahan alat peledak pada komponennya.
"Kami berhasil menciptakan banyak drone modifikasi dan alat ini telah menghancurkan tank musuh, peralatan militer berat, hingga tentara mereka," ungkapnya, seperti dikutip dari
The Defense Post. Modifikasi drone untuk perang bukan yang pertama di Ukraina.
September tahun lalu, ada sekelompok pemuda merakit drone pengintai di ruang bawah tanah rumah mereka di dekat garis depan Donbas. Mereka menyatukan komponen elektronik dan menggunakan laptop untuk merakit sistem fungsional pada drone.
Memasuki bulan ke 15, pertempuran di Ukraina menjadi semakin sengit. Kedua negara berusaha lebih unggul dalam aset militer hingga data intelijen.
Sejalan dengan itu, Ukraina dilaporkan telah memperluas program pesawat tak berawaknya, terutama untuk kebutuhan serangan balasan yang diperkirakan terjadi musim semi mendatang.
BERITA TERKAIT: