Melalui cuitan di Twitter pada Selasa (16/5), Kantor Kejaksaan Agung mengurai, kasus yang melibatkan Vera telah diselidiki sejak Oktober tahun lalu. Kendati demikian, surat perintah penangkapan mantan menteri itu baru dirilis pada bulan ini.
"Kantor Kejaksaan Agung, dengan dukungan dari (polisi Ekuador) mengeksekusi surat perintah penangkapan terhadap Xavier V., dalam penyelidikan atas dugaan penyuapan," cuit kejaksaan.
Mengutip
Reuters, Vera mengundurkan diri pada Oktober tahun lalu, setelah menjabat sebagai Menteri Energi selama enam bulan. Pengunduran diri ini diumumkan hanya beberapa jam setelah jaksa menggerebek properti Vera di ibukota Quito dan kota pesisir Guayaquil, termasuk kantor dan hotel miliknya.
Seiring dengan penyelidikan, Vera mendapat beberapa tuduhan korupsi. Ia diduga mengatur pekerjaan di Petroecuador dengan imbalan suap.
Meski begitu, Vera membantah tuduhan itu. Ia menyebutnya sebagai fitnah dan upaya untuk mendiskreditkan pemerintahan Presiden Guillermo Lasso.
Sebab, penahanan Vera terjadi bersamaan dengan upaya anggota parlemen oposisi untuk memakzulkan Lasso dengan tuduhan penggelapan di perusahaan transportasi minyak milik negara Flopec.
BERITA TERKAIT: