Menurut pernyataan dari militer Israel, mereka sengaja menargetkan tiga pemimpin Jihad Islam yang dianggapnya sebagai organisasi teroris, dengan turut menyerang lokasi pembuatan senjata milik kelompok militan tersebut.
"Pasukan telah mencapai apa yang ingin kami capai dalam serangan dini hari yang melibatkan 40 pesawat," kata Juru bicara Angkatan Darat Richard Hecht, dimuat
Hurriyet Daily News.
Akan tetapi, akibat serangan tersebut menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 12 orang termasuk anak-anak dan perempuan turut meninggal dunia.
Serangan mematikan yang menewaskan tiga pejabat seniornya bernama Jihad Ghannam, Khalil al-Bahtini, dan Tareq Ezzedine telah dibenarkan oleh kelompok Jihad Islam.
"Kami meratapi para pemimpin dan istri mereka serta sejumlah anak mereka yang terbunuh dalam kejahatan Zionis yang pengecut," kata Jihad Islam dalam sebuah pernyataan, seraya bersumpah akan membalas dengan meningkatkan serangannya kepada militer Israel.
Berdasarkan laporan dari wartawan
Agence France-Press yang berada di tempat kejadian, ia mendengar sendiri ledakan dari serangan udara yang dimulai pada pukul 2 dini hari, yang dapat terdengar selama hampir dua jam.
BERITA TERKAIT: