Kereta tersebut mengangkut 25 kontainer buah berpendingin. Dibutuhkan waktu lima hari untuk dapat menempuh jarak 3.453 kilometer ke wilayah Guangzhou.
Seperti dimuat
Vietnamplus pada Kamis (20/4), menurut Direktur Pelaksana Global Multimodal Logistics (GML), Kraiyasit Intarapanich, kereta kargo antar negara itu merupakan pilihan terbaik bagi para petani Thailand untuk mengekspor produknya ke China lebih cepat daripada biasanya.
“Angkutan kereta api adalah cara yang lebih cepat dan lebih aman untuk mengekspor daripada dengan truk dan kapal, kendaraan itu juga membantu mengurangi emisi karbon dioksida,†katanya.
Rencanaya GML akan mengekspor setidaknya 5.000 kontainer berpendingin yang berisi buah-buahan dari Thailand, terutama durian dan manggis, yang akan menghasilkan transaksi senilai lebih dari 10 miliar baht (Rp 43 triliun) pada tahun ini.
Tak hanya buah-buahan, perusahaan tersebut juga berencana untuk mengekspor produk yang diproduksi oleh mitranya, seperti manik-manik plastik dan makanan beku lainnya ke China.
Proyek yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengiriman ekspor itu merupakan proyek kolaborasi antara banyak perusahaan, seperti perusahaan logistik Pan-Asia Silk (PAS) Road dan mitranya China Railway Express Co Ltd, Guangzhou Communications Investment Group, Laos-China Railway, Shenzhen Eternal Asia Supply Chain, Vientiane Logistics Park, State Railway of Thailand, PTT Plc, Oriental Merchant Express, hingga Asia Express Logistics.
BERITA TERKAIT: